Menuju Patah...

Aku Kembali ke tahap ini

Tahap patah yang kesekian. Setelah Kembali membuka hati dan percaya, Kembali mencurahkan sayang tulus dan bertubi – tubi, Kembali menaruh harapan besar seakan – akan ini yang terakhir dan tidak akan berakhir pedih.

Ternyata tidak.

Ekspektasi ku terlalu tinggi. Bayangan masa depan yag terlihat indah namun semu itu terlalu jauh digapai Kembali. Gobloknya aku, Kembali percaya semua akan baik – baik saja. Kembali percaya, rasa sakit ini hanya sementara kemudian dy akan berlalu.

Tentu saja tidak.

Kembali ekspektasi ku terlalu tinggi. Berkali – kali ku tertawakan diriku sampai mataku basah entah karena tangisku atau karena tawaku yang terlalu keras. Setiap ku berjanji akan pergi dan berhnti mengemis, tapi yang ku dapati aku tak beranjak dari tempat ku. Tak sejengkal pun. Masih tetap memandangmu penuh cinta dan pandangan memohon, dibumbui air mata yang aku rasa mungkin saja bisa menggugah hatimu untuk tidak berpaling.

Untuk mu, aku tak berhenti merendahkan diriku. Memohon dan menangis. Aku tidak ingin lagi ditinggalkan, tidak oleh mu. Kali ini tidak lagi.

Keras kepala ku mencintaimu mungkin saja membuat mu muak.

Tidak mengapa, toh, aku juga sudah muak dengan diriku. Dengan hidupku. Tapi tak pernah muak rasaku untuk mu.

Tidak mengapa. Pergilah dengan dia, atau siapapun perempuan itu yang membuat kau akhirnya luruh dari pelukanku. Aku tak akan beranjak lagi. Aku tak ingin kau merasakan penyesalan karena meninggalkan ku. Itu sungguh sakit sayang. Tidak ku biarkan itu terjadi padamu. Aku tahu kau tak akan sanggup menanggung nya. Jadi, bersenang – senang lah, saat kau bosan dan kau dicampakkan aku masih berdiri disini untuk menyembuhkan mu.

 

 



 

Komentar